Malang, SBNNEWS.ID -Sebanyak 461 prajurit TNI Angkatan Laut (AL) resmi memperkuat Korps Marinir TNI AL setelah mereka menyelesaikan pendidikan komando (Dikko) Korps Marinir Angkatan ke-174 selama 90 hari.
Dinas Penerangan Korps Marinir (Dispenmar) TNI AL dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, menjelaskan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi memimpin upacara pembaretan itu di Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) 4 Marinir, Pantai Baruna Kondang Iwak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (14/9).
Dalam amanatnya, Dankormar mengatakan bahwa upacara pembaretan merupakan momen penting dalam perjalanan karier bagi setiap prajurit Korps Marinir sebagai upaya memberikan kebanggaan dan rasa percaya diri serta menanamkan nilai-nilai luhur.
Hal ini bertujuan untuk membangun karakter yang kuat, memiliki disiplin, loyalitas, jiwa korsa, serta kehormatan diri untuk melaksanakan setiap tugas sebagai prajurit Matra Laut Korps Marinir, yang siap sedia mengabdi pada Bangsa dan Negara.
"Banggalah menjadi Prajurit Korps Marinir, tumbuhkan semangat dan bangun kesadaran iri, bahwa kita adalah Prajurit Jalasena yang profesional, modern dan tangguh, sebagai pasukan pendarat yang berkarakter, militan dan dicintai rakyat," tegas Dankormar, dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL, Minggu (15/9/2024).
Dankormar menyampaikan penyematan baret ungu itu merupakan titik awal lahirnya prajurit-prajurit muda Korps Marinir yang berkarakter sebagai pasukan pendarat amfibi, atau dikenal juga sebagai first boots on the ground.
“Kualifikasi komando serta baret ungu berlambang keris samudera yang kalian kenakan bukan hanya sekadar pelengkap seragam kalian. Namun, itu merupakan identitas kalian sebagai prajurit pendarat amfibi Korps Marinir TNI Angkatan Laut,” kata Dankormar ke 461 prajurit Korps Marinir itu.
Oleh karena itu, dia menegaskan para prajurit Marinir yang baru itu harus memperhatikan perbuatan dan pikirannya agar senantiasa taat kepada Janji Prajurit Korps Marinir.
"Selamat bergabung di Korps Marinir. Jadikanlah segala bekal ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan sebagai dasar dan modal untuk melaksanakan tugas kalian dalam rangka mendukung kesiapan tempur dan jadikanlah pengalaman para senior dan pendahulu sebagai bahan pelajaran yang positif, karena keberhasilan atau kegagalan suatu tugas ditentukan oleh kualitas Prajurit di dalamnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebanyak 461 prajurit remaja resmi bergabung dalam Korps Marinir TNI AL, setelah dilakukan pembaretan di Pantai Baruna Kondang Iwak Desa Tulungrejo, Dusun Donomulyo, Malang Selatan, Jawa Timur.
Pembaretan itu dilakukan setelah para prajurit remaja menjalani pendidikan di kawah candradimuka Pendidikan Komando (Dikko) Korps Marinir selama 90 hari.
Selama tiga bulan itu mereka ditempa berbagai materi, mulai dari kemampuan dan ketahanan di laut, pertempuran darat (hutan), teknik dan taktik perang gerilya, dan lintas medan dari Banyuwangi menuju Pantai Baruna Kondang Iwak Malang Selatan. Hal ini menjadikan prajurit remaja Pasukan Pendarat Amfibi Korps Marinir siap ditempatkan di seluruh penjuru NKRI.
Dalam tahapan lintas medan, 461 prajurit yang terdiri atas 119 bintara dan 342 tamtama itu berjalan kaki sejauh 350 kilometer, yang juga melewati lautan pasir di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Dari Gunung Bromo, para prajurit itu lanjut berjalan kaki menyusuri Wonorejo-Gondang Legi-Srigonco-Pantai Baruna sebagai titik akhir lintas medan.
Lintas medan merupakan tahap akhir dari pendidikan komando Marinir berupa kegiatan berjalan kaki menggunakan seragam tempur. Dalam keadaan berseragam lengkap dan bersenjata, beban yang diangkut prajurit selama berjalan kaki itu dapat mencapai 10 kilogram lebih.
Selanjutnya ke 461 prajurit baru Korps Marinir tersebut akan ditempatkan di seluruh satuan jajaran Korps Marinir yang ada di seluruh Indonesia, baik di Pasukan Marinir (Pasmar) 1 yang bermarkas di Jakarta, Pasmar 2 yang bermarkas di Surabaya, Pasmar 3 yang bermarkas di Sorong dan Brigif 4 yang bermarkas di Lampung. (N. Irawan Ranoe / Dispenmar)
Posting Komentar