Setibanya di lokasi peresmian pembangunan Batalyon Intai Tempur, Pangkostrad disambut oleh Danyon Taipur Kostrad Mayor Inf Sudarmin dilanjutkan dengan pengalungan kain selamat datang oleh Penjabat Bupati Dedy Supriadi kepada Pangkostrad dan tari penyambutan.
Acara dimulai dengan penyambutan kedatangan Pangkostrad di gerbang utama Yontaipur Kostrad. Selanjutnya, Pj. Bupati Bekasi menyambut Pangkostrad dengan pengalungan kain selamat datang dan tari penyambutan khas daerah.
Setelah pembacaan doa, dilakukan demonstrasi Pembebasan Sandera (PJD) dan aksi K-9 oleh prajurit Kostrad yang memukau para tamu undangan. Brigjen TNI Dr. Saripudin, Asren Kostrad, kemudian melaporkan kemajuan pembangunan tahap I Yontaipur Kostrad.
Pangkostrad mengatakan jika Kostrad sebagai satuan terbesar dengan tiga Divisi Infanteri bertekad untuk tampil menjadi satuan pemukul strategis TNI Angkatan Darat.
Untuk mewujudkan itu, tentunya harus mempunyai prajurit-prajurit yang selalu siap dan mampu melaksanakan tugas operasi dalam segala bentuk medan dan cuaca, serta siap digerakan untuk melaksanakan tugas kapanpun dan dimanapun juga.
“Hal tersebut dapat terwujud diantaranya dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, seperti alutsista, tempat latihan, perkantoran dan perumahan untuk kesejahteraan bagi prajurit,” kata Pangkostrad.
Dia menjelaskan, pembangunan Batalyon Intai Tempur di Cikarang ini dilakukan secara bertahap. Baik itu menggunakan hibah Pemerintah Kabupaten Bekasi, maupun anggaran TNI Angkatan Darat (AD).
Hibah dari Pemerintah Kabupaten Bekasi tahap I pada tahun 2024 meliputi sasaran pekerjaan Markas Batalyon, Barak, 5 Rumah dinas tipe K45, Rumah Jaga, Gapura Kesatrian, dan Pekerjaan pematangan lahan serta infrastruktur.
Pangkostrad melanjutkan jika pembangunan Yon Taipur Tahap II akan dilaksanakan pada tahun 2025 meliputi sasaran pekerjaan Infrastruktur Jalan, Saluran air, Water tank, Rumah gardu 240 KVA, dan Rumah dinas 8 unit yang terdiri dari Rumdis tipe F-120 sebanyak 1 unit, tipe G-90 sebanyak 1 untt, tipe H-70 sebanyak 2 unit, dan tipe K-45 sebanyak 4 unit.
“Hal ini menandai bahwa sarana dan prasarana untuk mewujudkan prajurit Kostrad yang profesional dalam rangka menunjang terlaksananya tugas pokok, secara bertahap telah terwujud,” katanya.
Pangkostrad menambahkan, pihaknya mengharapkan kehadiran Yontaipur bisa berkonsentrasi di dalam pembinaan menyiapkan dirinya berlatih untuk siap digunakan di daerah operasi.
Akan tetapi lebih dari itu juga tentunya bisa bersama-sama dengan masyarakat setempat membangun masyarakat dan menjaga keamanan.
"Kebetulan disini juga ada kawasan industri tentu diharapkan juga membantu meningkatkan keamanan. Selain juga lingkungan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriadi menyampaikan apresiasi atas sinergi antara TNI khususnya Kostrad dan Pemerintah Kabupaten Bekasi, yang dinilai memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan prajurit. Dia berharap keamanan dan stabilitas nasional dapat terjaga dengan dibangunnya Yon Taipur Kostrad.
"Pembangunan Batalyon Taipur Kostrad di Bekasi ini akan saling membutuhkan kolaborasi antara berbagai pihak, baik dalam hal sumber daya manusia, teknologi, maupun dukungan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan sinergi, pembangunan ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi keamanan warga Bekasi dan stabilitas nasional," kata Dedy.
"Seperti contoh banyaknya kasus begal yang terjadi di wilayah ini, semoga dengan dibangunnya Batalyon Taipur Kostrad ini, tidak akan terjadi lagi kasus begal hingga mengakibatkan pembunuhan," lanjutnya.
Dengan peresmian ini menandai awal operasional pembangunan Batalyon Taipur di lokasi baru, menggantikan lokasi sebelumnya berada di area Komplek Divisi Infanteri 1/Kostrad, Cilodong, Depok.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pemberian tali asih paket sembako kepada masyarakat dan anak Yatim, foto bersama serta penandatanganan Prasasti dan Pemotongan Pita.
Seperti diketahui, Yontaipur sendiri menjadi satuan elite di kesatuan Kostrad TNI AD. Yontaipur sendiri menjadi satuan elite yang usianya masih tergolong muda.
Pasalnya Yontaipur sendiri dibentuk pada Agustus Tahun 2001 dan diprakarsai Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu selaku Panglima Kostrad pada waktu itu.
Dimana saat itu namanya masih tingkat Peleton Intai Tempur (Ton Taipur), lalu meningkat menjadi Kompi Intai Tempur (Ki Taipur) dan sekarang meningkat menjadi Batalyon Intai Tempur (Yon Taipur).
Dalam pembentukan Yontaipur tersebut ditujukan sebagai pasukan yang ahli dalam memiliki banyak keahlian khusus.
Seperti di sektor intelijen, operasi pembebasan sandera, pengawalan tamu VVIP, operasi geriliya serta anti geriliya, sabotase, pertempuran kota, operasi pesisir dan banyak lagi bisa dilakukan Yontaipur.
Dan terbukti bahwa Yontaipur sukses diterjunkan dalam operasi di Aceh, Poso dan Papua. Termasuk operasi di dunia internasional seperti penugasan perdamaian PBB pernah diikuti banyak personel Yontaipur.
Selain itu, Yontaipur sendiri memiliki keahlian khas melakukan infiltrasi maupun eksfiltrasi secara senyap. Oleh karenanya prajurit Yontaipur memiliki keahlian khusus bertempur di darat, laut dan udara.
Untuk bisa menjadi prajurit Yontaipur harus menjalani pelatihan yang sangat berat dan bertahap. Nantinya calon prajurit Yontaipur akan ditempa selama tujuh bulan pelatihan.
Tujuh bulan tahapan pembentukan prajurit Yontaipur akan menjalani latihan tempur di medan latihan Kostrad di Gunung Sangga Buana, kompleks latihan Kostrad, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Selanjutnya, di tahap ke II pembentukan Yontaipur latihan intelijen/Sandha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung. Dalam latihan ini, Yontaipur Kostrad menitikberatkan pada latihan intelijen tempur.
Kemudian, tahapan III Yontaipur terdiri dari latihan teknik tempur bawah air di satuan pasukan katak Armada RI Kawasan Barat. Nantinya calon prajurit Yontaipur dilatih di Pondok Dayung dan Pulau Damar, teluk Jakarta Utara.
Dan yang terakhir adalah latihan aplikasi dan latihan berganda di Situ Lembang, Bandung yang menjadi latihan terberat Yontaipur.
Selama mengikuti pelatihan para prajurit Yontaipur dibekali latihan tempur di alam terbuka, teknik tempur di bawah air, hingga pertempuran jarak dekat atau perkotaan.
Maka prajurit Yontaipur yang tergabung dalam Kompi Taipur menguasai teknik intelijen tempur dan mampu menembus pertahanan musuh secara senyap dan efektif. Kompi Taipur memiliki banyak keahlian khusus dari hasil pembekalan.
Dan Pasukan Yontaipur yang memiliki ciri khas seragam serba hitam dalam menjalankan tugasnya. Serta personel Yontaipur dibekali teknik menjinakan bahan peledak dan unit K-9 sebagai pelengkapnya dan itu berguna dalam misi mengamankan objek vital.
Selain itu, Yontaipur sendiri menjadi pasukan khusus anti teror yang ahli dalam melaksanakan misi pertempuran jarak Dekat (PJD).
Termasuk penggunaan beberapa jenis senjata perorangan sampai senjata tradisional bisa digunakan oleh Yontaipur. (N. Irawan Ranoe)
Posting Komentar