Jakarta, SBNNEWS.ID - Harga bahan bakar minyak (BBM) stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina tidak naik di tiga wilayah terdampak bencana yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
“Khusus tiga wilayah bencana, yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, harga tidak mengalami penyesuaian,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dikutip dari laman resmi Pertamina Patra Niaga yang diakses dari Jakarta, Senin.
Sementara itu, harga BBM untuk di wilayah Indonesia lainnya mengalami lonjakan, seperti di Jabodetabek tercatat harga BBM jenis Pertamax (RON 92) meroket ke angka Rp12.750 per liter dari Rp12.200 per liter, begitu pula Pertamax Green (RON 95) yang naik menjadi Rp13.300 per liter dari Rp13.000 per liter pada November 2025.
Pertamax Turbo (RON 98) juga menunjukkan peningkatan ke angka Rp13.750 per liter dari Rp13.100 per liter sejak September 2025.
Pertamina Dex Series di wilayah tersebut mengalami perubahan. Harga BBM jenis Dexlite (CN 51) mengalami peningkatan menjadi Rp14.700 per liter dari Rp13.900 per liter pada November 2025.
Pertamina Dex (CN 53) juga naik menjadi Rp15.000 per liter dari yang sebelumnya Rp14.200 per liter.
Roberth mengatakan penyesuaian harga tersebut dilakukan dengan mengacu pada formula harga dari pemerintah, serta mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak dunia, seperti Argus atau Mean of Platts Singapore (MOPS), dan mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Penyesuaian harga ini kami lakukan secara berkala, dan tetap menjadikan harga Pertamax dan Dex Series sebagai yang paling kompetitif,” ujar Roberth. (Basyirun Adhim)



Posting Komentar