![]() |
Kekuatan laut Indonesia merencanakan modernisasi MLRF F2000 (Bung Tomo class) yang dimilikinya. Modernisasi itu mencakup sensor dan senjata. Namun sampai sekarang rencana modernisasi masih belum mempunyai jadwal yang pasti, karena kontrak belum ditandatangani.
Yang dapat dipastikan adalah selama periode 2015-2019, terdapat alokasi dana untuk modernisasi tiga MLRF terbaru milik Angkatan Laut negeri ini.
Memang modernisasi tiga MLRF F2000 tidak terhindarkan, karena secara teknologi sudah mulai tertinggal. Apalagi kapal perang itu sempat lama terkatung-katung di galangan British Aerospace.
Dalam konteks Indonesia, kapal perang yang telah datang pada September 2014 silam pada dasarnya tidak siap tempur. Penyebabnya karena persenjataan yang melengkapi kapal perang eks AL Brunei Darussalam cukup minimalis.
Untuk modernisasi, BAE System nampaknya memberikan dua pilihan bagi Indonesia. Pertama, menjadi kapal perang dengan kemampuan tempurnya mumpuni. Kedua, kapal perang dengan kemampuan tempur terbatas.
Sebagai contoh, kalau ingin menjadi kapal perang dengan kemampuan tempur mumpuni, salah satu paket tawaran adalah pengadaan rudal Sea Ceptor buatan MBDA yang dapat diluncurkan secara vertikal.
Begitu juga dengan instalasi radar Type 997/Artisan 3D guna menggantikan radar tipe lama.
Tentu saja paket demikian ada biaya yang harus ditanggung oleh Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah Indonesia akan menerima tawaran itu ataukah akan tetap mengambil paket hemat?
Posting Komentar