Bogor, SBNNEWS.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memberi arahan secara langsung kepada lulusan Universitas Pertahanan, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang menjadi penggerak program makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah Indonesia.
Presiden, saat bertemu langsung dengan para SPPI di Kampus Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/5/2025), memuji dedikasi para penggerak MBG itu.
“Para SPPI dituntut untuk memastikan kelancaran dan kebersihan operasi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menjaga transparansi agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat,” kata Presiden Prabowo kepada para sarjana sebagaimana dikutip dari siaran resmi Presiden RI di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan yang sama, Presiden juga menekankan pentingnya makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas pemerintah. Oleh karena itu, Presiden pun bertekad mempercepat pemerataan bagi 82,9 juta penerima di seluruh Indonesia.
“Presiden juga mengapresiasi dedikasi para SPPI dalam menyukseskan program ini, serta menitipkan harapan agar mereka terus memberikan yang terbaik demi masa depan bangsa,” demikian isi siaran resmi Presiden RI.
Prabowo menyampaikan pentingnya program SPPI dan menekankan bahwa para peserta SPPI adalah anak-anak muda Indonesia yang akan menjadi ujung tombak pemerintah dalam menggerakkan pembangunan nasional, khususnya di daerah-daerah terpencil.
"Program makan bergizi gratis, yang menjadi salah satu fokus utama pemerintah, sebagai solusi strategis untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk di Indonesia ," ucap Prabowo.
Program ini menurut Presiden Prabowo tidak hanya ditujukan untuk anak-anak sekolah semata, tetapi juga terhadap ibu hamil, dengan harapan dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
"Pesan saya kepada para peserta SPPI untuk senantiasa menjaga semangat, saling mengisi, mendorong, dan memperkuat cinta Tanah Air. Ditegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan putra-putri patriotik yang rela berkorban demi kemajuan Indonesia," ujar Prabowo .
Di Kampus Universitas Pertahanan, Presiden memberikan arahan didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana. Dalam acara yang sama, ada pula Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Tidak hanya memberikan arahan secara langsung kepada SPPI di Kampus Unhan, Presiden juga menyapa dan mendengar laporan dari para SPPI yang saat ini telah bertugas dan tersebar di berbagai daerah.
Program makan bergizi gratis (MBG) dimulai serentak di seluruh wilayah Indonesia pada 6 Januari 2025. Hari pertama MBG digelar, ada 190 SPPG yang beroperasi memasok makan bergizi untuk sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi.
SPPG merupakan satuan pelayanan pemenuhan gizi yang bertugas mengelola dapur umum yang memasak dan mendistribusikan makanan bergizi gratis untuk anak-anak, ibu-ibu hamil dan ibu menyusui, serta balita di daerah sekitarnya. SPPG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang dibantu oleh seorang ahli gizi dan seorang akuntan.
Presiden menargetkan jumlah penerima MBG periode Januari sampai dengan April 2025 sebanyak tiga juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kemudian, enam juta orang pada periode April - Agustus 2025, 15–17 juta orang pada Agustus sampai dengan September 2025. Hingga akhir 2025, Presiden menargetkan makan bergizi gratis dapat dinikmati oleh 82,9 juta orang.
Acara tersebut diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Dr. Anton Nugroho. Dalam pidatonya, Dr. Anton Nugroho menyampaikan kehormatan besar atas kunjungan Presiden Prabowo Subianto di kampus Unhan, yang menjadi penyemangat dalam mencetak generasi muda unggul.
Rektor Unhan menegaskan bahwa program SPPI adalah tonggak sejarah komitmen Kementerian Pertahanan dalam membentuk generasi muda tidak hanya sebagai komponen cadangan kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan bangsa di bidang gizi, pertanian, manajemen pangan, dan pemberdayaan masyarakat desa.
SPPI diharapkan dapat mendukung pertahanan negara, menggerakkan ekonomi masyarakat lokal, dan mengatasi persoalan stunting dan gizi buruk.(Casandra Editya)
Posting Komentar