Validasi Organisasi TNI akan terwujud, Korps Marinir bakal dipimpin Pati Bintang 3 TNI AL

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali saat menghadiri  acara menembak bersama media massa yang berlangsung di Sarang Petarung Korps Marinir, Cilandak, Jaksel. (Foto : TNI AL).

Jakarta, SBNNEWS.ID
- TNI bakal melakukan validasi organisasi pada tiga matra. Termasuk pasukan khusus TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Korps Marinir bakal dipimpin oleh perwira tinggi bintang 3 berpangkat Letjen TNI. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan hal itu. 

Kepada awak media, Ali menyampaikan bahwa pengembangan organisasi dilakukan secara menyeluruh oleh TNI. Khusus Angkatan Laut, ada beberapa yang bakal berubah. Salah satunya Korps Marinir. Kemudian pangkalan utama TNI AL (lantamal) yang bakal berubah. 

”Marinir nanti mungkin akan tambah lima batalyon lagi. Dankormarnya akan menjadi, sebutannya bukan menjadi Dankormar lagi, tapi menjadi Panglima Korps Marinir (Pangkormar) dijabat oleh perwira tinggi bintang 3,” terang dia, Kamis (24/7/2025).

Laksamana Ali memastikan bahwa validasi Korps Marinir sudah siap. Sebab, instansinya sudah menyiapkan hal itu sejak lama. Bahkan sejak dirinya belum bertugas sebagai KSAL. Sehingga validasi organisasi akan langsung dilanjutkan dengan pembangunan batalyon baru.

”Sudah siap, karena kami sudah mempersiapkannya sejak lama dan kami juga akan siapkan tambahan 5 batalyon lagi dan mulai tanggal 1 (Agustus 2025) kami akan sudah mulai latihan secara rutin di Batujajar untuk pelaksanaan validasi organisasi,” jelas Ali.

Lebih lanjut, orang nomor satu di TNI AL itu menyampaikan bahwa nantinya Angkatan Laut juga akan memiliki Komando Gabungan Pertahanan Pantai (Kogab Hantai) yang berada di bawah Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaerahal). Sementara Kodaerahal adalah lantamal yang diubah nama.

”Kodaerahal itu tadinya lantamal, karena dia menjadi Komando Daerah Angkatan Laut dia mempunyai tugas sebagai Satuan Pertahanan Pantai untuk mencegah kegiatan amfibi lawan,” ujarnya. 

Ali menjelaskan bahwa Kogap Hantai dibangun dengan tujuannya menangkis serangan amfibi. Mereka bergerak di bawah Kodaerahal yang secara struktur akan berada dalam naungan Komando Armada (Koarmada) Republik Indonesia. 

”Jadi, karena dia mengetahui situasi medannya secara baik, maka dia pasti tahu bagaimana cara mempertahankan daerahnya dari serbuan lawan yang datangnya dari laut. Itulah pertahanan pantai,” ucapnya. 

Sementara itu Dankormar Mayjen (Mar) Endi Supardi, memaparkan penambahan lima batalyon tersebut masing-masing untuk ditempatkan di tiga komando pelaksana utama (kotama) di bawah Korps Marinir, yaitu Pasmar 1, Pasmar 2, dan Pasmar 3.

“Ini kita lebih fokus kepada Batalyon Infanteri. Kekuatannya akan kita bagi, satu di Jakarta, satu di Lampung, satu di Surabaya, satu di Ambon, dan nanti mungkin di IKN akan kita perkuat dengan satu batalyon,” paparnya.

Kemudian, Endi juga mengungkapkan rencana pembentukan batalyon organik di Natuna, Kepulauan Riau. Pada Juli 2024, Endi sempat mengemukakan Korps Marinir mengkaji usulan pembentukan satuan definitif untuk bertugas menjaga pulau terluar dan perbatasan di wilayah Indonesia.

Menurutnya, pulau-pulau terluar dan perbatasan lainnya yang menjadi tempat penugasan pasukan Marinir untuk menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah Indonesia, dibentuk menjadi batalyon, seperti salah satu yang ada saat ini ialah Batalyon Infanteri (Yonif) 10 Marinir di Setoko, Batam, Kepulauan Riau.

“Masalah di Natuna masih ada pertimbangan, di sana kita sudah ada satu kompi satgas sifatnya, memang kita berharapnya berdiri satu batalyon organik, cuma masih kita perhitungkan karena ini jauh dari induk pasukan, masalah logistik dan lain-lain perlu pertimbangan matang, termasuk prosesnya perlu aggaran cukup lumayan,” kata Endi.

“Tapi dari kemampuan (batalyon organik) ini sebagai mata dan telinga kita, mengamankan pulau terluar kita di utara di samping pulau-pulau yang lain yang kita sudah ada (satuan definitif)” imbuhnya. (N. Irawan Ranoe)

Click to Comment!

0/Post a Comment/Comments