Akademisi UGM yakini Indonesia berpeluang wujudkan mobil nasional melalui Maung

Kendaraan karya anak bangsa, Maung yang diproduksi oleh PT Pindad bepeluang menjadi mobil nasional di masa mendatang. Tampak kendaraan Kepresidenan Maung MV3 produk PT Pindad di era Prabowo Subianto  (Foto : Ist)

Yogyakarta, SBNNEWS.ID
- Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Ir. Jayan Sentanuhady optimistis dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang mewujudkan mobil nasional (mobnas).

Jayan dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat, menuturkan kunci utama keberhasilan mobnas adalah riset dan pengembangan (RnD) sehingga produk yang dihasilkan benar-benar relevan dengan pasar.

"Umumnya masyarakat memilih kendaraan berukuran kompak atau yang bisa menampung banyak penumpang. Jika desain dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen, mobnas bisa bersaing," tuturnya.

Menurut dia, perkembangan industri otomotif global yang mengarah pada elektrifikasi menjadi peluang bagi Indonesia untuk menghadirkan mobil nasional berbasis energi ramah lingkungan.

"Beberapa pabrikan kini berfokus pada mesin ramah lingkungan sehingga apabila mobnas dapat menghadirkan opsi ini tentunya jauh lebih baik," kata dia.

Meski demikian, Jayan menekankan pentingnya membangun kecintaan masyarakat terhadap produk lokal.

Ia mencontohkan keberhasilan Vietnam dengan Vinfast sebagai bukti bahwa negara berkembang juga bisa memiliki merek mobil sendiri.

Masyarakat, kata dia, akan bangga manakala kepemilikan mobnas ini berada pada orang Indonesia dan aspek-aspek lainnya dapat ditingkatkan secara beriringan.

"Mungkin memang ada beberapa tantangan, tetapi Vietnam sudah bisa membuktikan dengan mobnas mereka sendiri, Vinfast. Kita juga akan bisa dengan kemampuan yang kita punya," ucap dia.

Agar proyek tersebut sukses, pemerintah diharapkan berperan aktif memberikan regulasi yang mendukung, insentif yang menarik, serta kerja sama dengan berbagai pihak agar pengembangan mobnas berjalan lancar.

"Pemerintah punya peran untuk memuluskan rencana ini, misalnya dengan regulasi, insentif, atau dengan kerja sama dengan sejumlah pabrikan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menggodok rencana untuk membangun mobil nasional baru, bekerja sama dengan pabrikan.

Terkait dengan konsep mobil nasional, Agus memastikan bahwa meskipun beberapa komponen mobil tersebut mungkin tidak sepenuhnya dibuat di dalam negeri, ia menegaskan pentingnya penerapan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal sebagai syarat dalam proyek ini.

Sejak era 1970-an, Indonesia berupaya menciptakan mobil nasional sebagai simbol kemandirian dan kebanggaan nasional.

Proyek-proyek seperti Toyota Kijang, Timor, Bimantara dan Esemka mencerminkan semangat nasionalisme dan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor.

MV3 Garuda Limousine alias Maung Pindad adalah mobil nasional terbaru yang diproduksi PT Pindad (Persero).

Kendaraan operasional ini punya beberapa kelebihan. Seperti mampu menerjang lokasi yang sulit untuk dilalui maupun di ruas jalan yang beraspal 

Pindad Maung MV3 dibangun dengan mesin dan sistem elektronik yang identik dengan Ssangyong Rexton, menggunakan mesin yang memiliki daya 148kW (202 PS/199 Hp) serta dilengkapi dengan transmisi otomatis 8-percepatan.

Untuk informasi lebih rinci mengenai mesin ini, kapasitasnya adalah 2.200cc dengan konfigurasi 4-silinder turbodiesel yang menghasilkan torsi maksimum sebesar 441 Nm, serta dilengkapi dengan sistem penggerak 4x4 yang bisa disesuaikan melalui berbagai mode berkendara, termasuk 2H, 4H, dan 4L.

Saat ini, terdapat tiga varian Pindad Maung yang ditawarkan, yaitu Maung Tangguh, Maung Jelajah, dan Maung Komando. Varian Maung Tangguh didesain tanpa pintu untuk pengemudi maupun penumpang, sementara Maung Komando dilengkapi dengan atap Hard Top dan Maung Jelajah dengan atap Soft Top. Ketiga model ini memiliki bobot kosong sekitar 1.000 kg.

Dirancang untuk dapat beroperasi di segala medan, Pindad Maung dilengkapi dengan sistim suspensi depan jenis independent coil spring dan suspensi belakang yang rigid/independent dengan shock absorber.

Penting untuk dicatat bahwa dalam pengembangan Pindad Maung generasi ketiga ini, terdapat pengaruh signifikan dari Prabowo Subianto, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Dalam sebuah pernyataan resmi, Pindad menyatakan bahwa setelah peluncuran generasi pertama Maung, Prabowo mendorong adanya inovasi dan perbaikan. Hasilnya, Pindad Maung generasi ketiga (MV3) hadir dengan bodi yang lebih tangguh dan kemampuan manuver yang mumpuni di medan ekstrem. (N. Irawan Ranoe)


Click to Comment!

0/Post a Comment/Comments