
Meski masih mengalami kelangkaan stok, produk BBM Shell mengalami kenaikan harga mulai 1 Desember 2025. (Foto: ist)
Jakarta, SBNNEWS.ID - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta Shell kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 Desember 2025. Kenaikan ini berlaku untuk seluruh jenis BBM yang dijual Shell di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.
Penyesuaian harga tersebut dilakukan di tengah kondisi pasokan yang masih terbatas di sejumlah titik SPBU Shell. Meski demikian, penyesuaian harga tetap diberlakukan serentak berdasarkan laporan harga resmi yang dirilis perusahaan.
"Mohon maaf, Shell Super tidak tersedia di SPBU Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan," sebut laman resmi Shell Indonesia yang dikutip di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Selain BBM jenis Shell Super, berikut adalah rincian perubahan harga dari BBM Shell lainnya. Untuk jenis Shell V-Power yang semula dipatok Rp13.260 per liter, kini naik menjadi Rp13.630 per liter.
Lebih lanjut, untuk BBM Shell jenis Shell V-Power Diesel, terjadi peningkatan sebesar Rp840 per liter, yakni dari Rp14.410 per liter pada November 2025, menjadi Rp15.250 per liter mulai 1 Desember 2025.
Kemudian, untuk BBM Shell jenis Shell V-Power Nitro+, terjadi peningkatan sebesar Rp410 per liter, yakni dari Rp13.480 per liter pada November 2025, menjadi Rp13.890 per liter mulai 1 Desember 2025.
Seperti diketahui, hampir dua bulan lebih stok BBM di SPBU Shell kosong. Update terbaru BBM yang dipesan Shell dari Pertamina tinggal menunggu proses pengiriman.
Di saat SPBU BP-AKR dan Vivo sudah menjual BBM RON 92, tidak demikian dengan Shell. SPBU warna kuning itu kehabisan stok BBM dan hanya menjual bensin untuk kendaraan bermesin diesel.
Jika tidak ada halangan, SPBU Shell akan kembali jualan karena sepakat untuk membeli BBM dari Pertamina. Namun demikian jumlah pembelian BBM dari Pertamina belum diketahui.
Pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk SPBU Shell dipastikan akan kembali tersedia pada akhir November 2025.
Kabar ini disampaikan oleh Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, menyusul tahap final negosiasi antara Shell Indonesia dan Pertamina Patra Niaga. (Indarti/Ant))


Posting Komentar